Capture of Nature


Capture of Nature
Menyadari begitu banyaknya momentum di sekitar kita, memberikan ruang capture melalui lensa kamera untuk mengabadikannya ...... salam hangat.

Rabu, 30 Juni 2010

Wayang Kulit Banjar






Dalam rangkaian Festival Seribu Sungai 2009 lalu, Taman Budaya Kalimantan Selatan menggelar berbagai kegiatan budaya khas Banjar, salah satunya adalah Wayang Kulit Banjar yang di bawakan Sanggar Panji Sukma Barikin Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Wayang kulit banjar secara fisik tidak berbeda dengan wayang kulit jawa, karena menurut sejarahnya wayang kulit banjar adalah kesenian yang dibawa dari tanah jawa, yang membedakannya diantaranya adalah penggunaan bahasa banjar sebagai pengantarnya, perbedaan beberapa nama tokoh pewayangan.

Sementara alat musik gamelan tetap mengiringi rangkaian kisah yang dibawakan sang Dalang semalam suntuk.

Pasar Terapung



Eksotisme pasar terapung di beberapa tempat di Kalimantan Selatan menjadi daya tarik wisatawan untuk menikmati keunikannya, pasar yang telah ada selama hampir ratusan tahun tersebut merupakan sarana jual beli di atas sungai Martapura dengan sistem tunai, kredit maupun barter bagi pelakunya sejak pagi hari hingga menjelang siang.
Berbagai barang diperjualbelikan seperti sayur mayur, buah-buahan, penganan, pakaian bahkan lemari.

Desa Lok Baintan Kabupaten Banjar menjadi terkenal karena merupakan kawasan pasar terapung yang masih terpelihara hingga sekarang, dan ditetapkan sebagai kawasan tujuan wisata oleh pemerintah daerah setempat.

Selain Desa Lok Baintan, di pinggiran kota Banjarmasin (Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan) sendiri memiliki pasar terapung serupa yang sudah berlangsung lama sekali. Tepatnya di kawasan Muara Kuin hingga Alalak.

Selasa, 29 Juni 2010

Kerbau Rawa Nagara


Salah satu potensi wisata kerbau rawa di Kalimantan Selatan terdapat di kecamatan Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, selain di kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Banjar, karena memiliki kawasan rawa. Kerbau (hadangan) tersebut secara fisik sama dengan kerbau-kerbau di daerah lainnya di Indonesia namun memiliki kemampuan hidup di air berkedalaman sekitar 2 meter tersebut.




Pagi hari para penggembala melepaskan kerbau tersebut dari kandang (kalang) yang berdiri diatas rawa-rawa, selanjutnya kerbau-kerbau tersebut berenang mencari makanannya berupa rumput yang tumbuh di dasar rawa.

Kerbau tersebut berada di atas air sepanjang hari hingga menjelang malam saat mereka kembali ke kandang.